Selasa, 16 Juni 2015

GELISAH


Kegelisahan berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tentram hatinya , selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi. Serta dapat juga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakansalah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Minggu, 14 Juni 2015

CITA CITA

Tentunya tak asing ditelinga kita tentang cita-cita suatu harapan tentang kesuksesan ataupun keberhasilan, yang mulanya juga mungkin tak lebih dari suatu pandangan akan bayang bayang hidup yang serba nikmat ataupun penuh dengan suka cita. Tentulah itu hanya mula dari pandangan kala kita masih sering “dikudang” oleh nenek atau kakek kita masa lampau. Namun seiring proses pembelajaran dewasa yang kita alami dari tempat, komunitas dan waktu yang berbeda tentunya menempa kita agar berpikir ulang tentang Cita-cita yang telah kita rencanakan lampu. Mungkin akan berubah ataupun akan menjadi lebih kuat cita-cita tersebut tergantung kita bagaimana kita menyikapi proses tersebut. seperti suatu ungkapan “kejarlah cita-citamu setinggi mungkin” yang merupakan mantra kalangan umum untuk tak pernah menyerah dalam mengejarnya.

Entah dalam usaha maupun motivasi agar menjadi nyata.
Dalam berbagai hal yang telah kita ketahui dalam kenyataan tersebut haruslah dibarengi dengan rasa suyukur, mental dan pengetahuan tentang potensi diri. Agar dalam menyikapi berbagai kenyataan yang tak sesuai kita dapat berpikir ulang dan dapat menentukan arah yang mungkin lebih baik lagi kedepannya. Seperti rasa syukur dalam hidup yang tak pernah kita tengok dalam kenyataannya, bila kita harus membelanjakan uang tolak ukur kita adalah orang sekitar kita. Yang pasti banyak dalam keadaan di bawah garis mampu dalam ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anggap saja makan sehari dengan dua kali saja sudah lumayan. Atau contoh nyata ya adalah para DPR yang secara jelas hambur-hambur uang dan yang lebih kasar adalah serakah jabatan. Maka haruslah kita merenungkan pantaskah kita dengan bangga dapat membelanjakan uang semau kita.

Untuk kita renungkan dalam proses hidup dalam mengejar cita-cita apakah hanya untuk kita saja nikmat hidup itu, keberhasilan yang kita banggakan, kepintaran dan kesempatan kita sebagai kaum akademis yang beruntung. Kawan  paham kita dan cita-cita haruslah menancap dan mulai kita mantabkan agar menjadi Insan Kamil yang sempurna Bermanfaat. Indonesia butuh kita segera !